BUDAYA “KESENIAN BANTENGAN” KOTA MALANG
14.03
Hello good
people !
Malang memang sangat terkenal akan potensi wisatanya. Setiap tahunnya, ada banyak wisatawan yang berkunjung ke kota ini. Tujuan wisatanya cukup beragam, mulai dari wisata alam hingga wisata belanja. Ragam model wisata yang dimiliki oleh kota Malang memang menjadi alasan kenapa banyak wisatawan memilih untuk berwisata di sini.
Malang memang sangat terkenal akan potensi wisatanya. Setiap tahunnya, ada banyak wisatawan yang berkunjung ke kota ini. Tujuan wisatanya cukup beragam, mulai dari wisata alam hingga wisata belanja. Ragam model wisata yang dimiliki oleh kota Malang memang menjadi alasan kenapa banyak wisatawan memilih untuk berwisata di sini.
Nahhh......
Kalau liburan ke malang nih,jalan-jalan,ataupun sekedar lewat, jangan lupa nih coba in ke tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian “BANTENGAN” kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas masyarakat asli malang, sejak dahulu sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat malang namun baru sekaranglah “BANTENGAN” lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun juga luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering diadakan pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun peringatan hari kemerdekaan. Hal ini sangat perlu mendapat apresiasi dari seluruh masyarakat. Penasaran kan ? yuk liat lebih dalam lagi.
Kalau liburan ke malang nih,jalan-jalan,ataupun sekedar lewat, jangan lupa nih coba in ke tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Reog, Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang kian berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian “BANTENGAN” kesenian ini merupakan hasil dari kreatifitas masyarakat asli malang, sejak dahulu sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat malang namun baru sekaranglah “BANTENGAN” lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun juga luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering diadakan pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun peringatan hari kemerdekaan. Hal ini sangat perlu mendapat apresiasi dari seluruh masyarakat. Penasaran kan ? yuk liat lebih dalam lagi.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KESENIAN
BANTENGAN
Seni Bantengan
yang telah lahir
sejak jaman kerajaan jaman Kerajaan Singasari (situs
candi Jago –
Tumpang) sangat erat kaitannya dengan Pencak Silat. Walaupun
pada masa kerajaan Ken Arok tersebut bentuk kesenian bantengan belum seperti
sekarang, yaitu berbentuk topeng kepala bantengan yang menari. Karena gerakan
tari yang dimainkan mengadopsi dari gerakan Kembangan
Pencak Silat. Tidak aneh memang,
sebab pada awalnya
Seni Bantengan adalah
unsure hiburan bagi setiap
pemain Pencak Silat
setiap kali selesai melakukan latihan
rutin. Setiap grup Bantengan minimal mempunyai 2 Bantengan seperti
halnya satu pasangan yaitu Bantengan jantan dan betina.Walaupun berkembang dari
kalangan perguruan Pencak Silat, pada saat ini Seni Bantengan telah berdiri
sendiri sebagai bagian seni tradisi sehingga tidak keseluruhan perguruan Pencak
Silat di Indonesia mempunyai Grup Bantengan dan begitu juga sebaliknya.
Perkembangan
kesenian Bantengan mayoritas berada di masyarakat pedesaan atau wilayah
pinggiran kota di daerah lereng pegunungan se-Jawa Timur tepatnya
Bromo-Tengger-Semeru, Arjuno-Welirang, Anjasmoro, Kawi dan Raung-Argopuro. Permainan kesenian
bantengan dimainkan oleh
dua orang yang berperan sebagai
kaki depan sekaligus
pemegang kepala bantengan dan
pengontrol tari bantengan serta kaki belakang yang juga berperan sebagai ekor
bantengan. Kostum bantengan biasanya terbuat dari kain hitam dan topeng yang
berbentuk kepala banteng yang terbuat dari kayu serta tanduk asli banteng. Bantengan
ini selalu diiringi oleh sekelompok orang yang memainkan musik khas bantengan
dengan alat musik berupa gong, kendang, dan lain-lain. Kesenian ini dimainkan
oleh dua orang laki-laki, satu di bagian depan sebagai kepalanya, dan satu di
bagian belakang sebagai ekornya. dan biasanya, lelaki bagian depan akan
kesurupan, dan orang yang di belakangnya akan mengikuti setiap gerakannya. Tak
jarang orang di bagian belakang juga kesurupan. tetapi, sangat jarang terjadi
orang yang di bagian belakang kesurupan sedangkan bagian depannya tidak.
bantengan dibantu agar kesurupan oleh orang (laki-laki) yang memakai pakaian serba
merah yang biasa disebut abangan dan kaos hitam yang biasanya di sebut irengan.
Bantengan juga selalu diiringi oleh macanan. kostum macanan ini terbuat dari
kain yang diberi pewarna (biasanya kuning belang oranye), yang dipakai oleh
seorang lelaki. macanan ini biasanya membantu bantengan kesurupan dan
menahannya bila kesurupannya sampai terlalu ganas. Namun tak jarang macanan
juga kesurupan.
Menarik bukan?
Jadi, budaya ini pun masih terjaga sampai dengan sekarang. Kebudayaan di indonesia tetap harus di lestarikan serta di jaga. Karena apabila kelestarian budaya tidak terjaga, maka apa kata dunia? Karena beragam kebudayaan di indonesia ini sangatlah banyak dan indah.
Menarik bukan?
Jadi, budaya ini pun masih terjaga sampai dengan sekarang. Kebudayaan di indonesia tetap harus di lestarikan serta di jaga. Karena apabila kelestarian budaya tidak terjaga, maka apa kata dunia? Karena beragam kebudayaan di indonesia ini sangatlah banyak dan indah.
Ditulis oleh
Izzani Wida M
E-KOM-1
Kelompok 28
165120201111065
Universitas Brawijaya
Izzani Wida M
E-KOM-1
Kelompok 28
165120201111065
Universitas Brawijaya
0 komentar